Langsung ke konten utama

Postingan

Bu Titin dan bu Nur wakaf untuk diuangkan

Postingan terbaru

Pendayagunaan Wakaf Muhammadiyah untuk TK. ABA Harjobinangun

Ketua MPW PDM Sleman bersama Ketua Panitia Pembangunan Ahad, 15 September 2024 bertempat di kompleks masjid Nurudh Dhuha, Blembem lor Harjobinangun Pakem diselenggarakan pengajian dan peletakan baru pertama pembangunan Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal Harjobinangun.  TK ABA Harjobinangun ini dibangun diatas tanah seluas 377 M wakaf dari Bp. H. Sarimin berdasarkan Akta Ikrar Wakaf No. W.2/K6/138/2016 tanggal 21 Oktober 2016 dan lokasinya gandeng/berbatasan langsung dengan masjid Nurudh-dhuha.  Pada kesempatan tersebut secara spontan terhimpun dana baik cash maupun kesanggupan tertulis total 65 juta. Adapun jumlah dana yang  dibutuhkan Rp. 465.000.000, dan diharapkan selesai akhir maret 2025.  R. Agung Nugraha selaku ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PDM Sleman sekaligus Ketua PCM Pakem mantarget tahun ajaran baru 2025/2026 sudah dimulai kegiatan KBM. karenanya panitia pembangunan dipisahkan dengan tim pendirian. Hal tersebut dimaksudkan agar terjadi akselerasi dan berjal

Pak Gunung wakaf melalui uang

Namanya pak Gunung Soetopo. Tinggi besar dan 'mbois'. Jangan ditanya, hatinya baik dan sangat dermawan.  Jumat 13 Agustus 2024 lalu beliau kembali berwakaf melalui uang sebesar Rp. 500.000.000 (limaratus juta rupiah) kepada PCM Pakem untuk pembebasan tanah guna pengembangan Klinik PKU Muhammadiyah Pakem.  Critanya begini, saat launching Senam Prolanis bagi Peserta BPJS Klinik PKU Muhammadiyah Pakem, pak gunung tanya ke saya, kebetulan saya selaku Ketua PCM Pakem/Ketua BPH PKU Pakem.  "Mas, tanah utara ini milik siapa? Dijual tidak? " Dijual pak, jawab saya.  Berapa?  Terakhir minta 3 juta per meter. Luas 425 M2 pak.  Wis ndang dibeli saja, saya, 500jt, selebihnya mas Agung yang cari kekurangannya.  Saya tertantang  langsung jawab. Siyap pak. Bismillah.  Alhamdulillah tgl 13 Agustus 2024 transaksi berlangsung disaksikan kepala KUA Pakem.  Kekurangannya gimana mas Agung?  Saya jawab : Menunggu muhsinin lainya pak. InsyaAllah dimudahkan. 

Yudijanaka : Muhammadiyah Untuk Negara, Negara Untuk Semua.

Tak ada sebulan lagi, Muhammadiyah merayakan miladnya. 18 November 1912 ,109 tahun silam persyarikatan Muhammadiyah berdiri. Di kampung Kauman Yogyakarta. Oleh KH Ahmad Dahlan. Muhammadiyah didirikan Mbah Dahlan untuk masyarakat dan negara. Kondisi masyarakat saat itu begitu terpuruk. Terkungkung oleh kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Sekolah -Sekolah Muhammadiyah  di dirikan. Data tahun 1930 ,di Yogyakarta. Muhammadiyah menyumbangkan sekolahnya sebanyak 72, sementara dari pemerintah hindia Belanda 278. Tak sedikitpun Muhammadiyah mengklaim kementrian pendidikan oleh atau untuk Muhammadiyah. Pada 15 Februari 1923, sebulan sebelum Mbah Dahlan wafat. PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang inisiatornya KH Suja,murid Mbah Dahlan,  resmi di dirikan.  PKO memayungi 3 ide besar untuk kemanfaatan masyarakat.  Rumah Sakit,Rumah miskin dan Panti Asuhan. Hal tersebut perwujudan Al Maun, surat yang diajarkan  Mbah Dahlan selama 3 bulan.  Hingga murid-muridnya paham hingga sanggup mengama

Syaefudin Simon : Rumah Pak AR di Surga

  RUMAH DI SYURGA PAK AR FACHRUDIN Di balik pria terhormat, ada wanita terhormat. Di balik pria saleh, ada wanita saleh. Di balik pria  zuhud, ada wanita zuhud. Bayangkan seandainya Pak AR punya istri wanita seleb. Niscaya Pak AR akan pusing tujuh keliling karena permintaan istrinya pasti macam-macam. Ingin tas LV, dompet Hermes, sepatu Gucci, busana-busana branded model mutakhir, dan rumah real estate. Kebayang Pak AR akan pusing memikirkan keinginan istrinya. Karena pusing, Pak AR pun tidak akan tenang. Hidupnya kemrungsung dan sulit tidur. Mana mungkin Pak AR yang hidup hanya dari gaji pegawai negeri sipil (PNS) dengan tujuh anak mau memenuhi keinginan istrinya yang seleb itu? Beruntung. Hal itu tak terjadi pada Pak AR. Allah sudah memasangkan Pak AR dengan wanita yang hebat, Siti Qomariyah. Bu AR – panggilan akrab Ibu Siti Qomariyah -- adalah wanita yang mau hidup sangat sederhana asal suaminya memberi nafkah yang halal. Bahkan bila nafkah dari Pak AR tidak mencukupi, Bu AR pun sia

PDM Sleman terima penyerahan pengelolaan tanah wakaf dari PDM Kota Yogyakarta

Hari Rabu, 6 Oktober 2021, bertempat di RM Tengkleng Gajah Ngaglik dilaksanakan serah terima 2 sertifikat dari PDM Kotamadya Yogyakarta kepada PDM Sleman. Hal itu dilakukan mengingat posisi tanah wakaf berada di kabupaten Sleman, tepatnya di Kepuharjo Cangkringan dan Ceper Ngemplak. Dengan penyerahan tersebut diharapkan tanah wakaf bisa segera dimanfaatkan dan lebih cepat 'mengalirkan' pahala kepada wakif. Penandatanganan dilaksanakan oleh Drs. H. Akhid Widi Rahmanto dari PDM kota selaku pemilik pihak yang menyerahkan dan diterima oleh H. Sudarto, S.Pd. mewakili PDM Sleman. Dua sertifikat tersebut satu sudah berupa sertifikat wakaf No. W.0001/Kepuharjo seluas 2030 M2 wakaf dari Ir. Hermini Suparyati. Dan satu lagi masih berup tanah hak milik No. M.6399/wedomartani atas nama Isa Arief Budi Santoso. (ran)

Berapa gaji Pengurus Muhammadiyah?

*ADA YANG BELUM KENAL DEKAT MUHAMMADIYAH (?)* Seorang pengurus yayasan bertanya: “Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?”. “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yang digaji” jawab saya. “Apa benar ?. Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?”. “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. “Bagaimana kalan tugas Muhyammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?”. “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhanmadiyah”. “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yarg berfikir mengurusi Muhammaidyah sebagai profesi. Semua berniat sebagai pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh ke pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditan