Tak ada sebulan lagi, Muhammadiyah merayakan miladnya. 18 November 1912 ,109 tahun silam persyarikatan Muhammadiyah berdiri. Di kampung Kauman Yogyakarta. Oleh KH Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah didirikan Mbah Dahlan untuk masyarakat dan negara. Kondisi masyarakat saat itu begitu terpuruk. Terkungkung oleh kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Sekolah -Sekolah Muhammadiyah di dirikan. Data tahun 1930 ,di Yogyakarta. Muhammadiyah menyumbangkan sekolahnya sebanyak 72, sementara dari pemerintah hindia Belanda 278. Tak sedikitpun Muhammadiyah mengklaim kementrian pendidikan oleh atau untuk Muhammadiyah.
Pada 15 Februari 1923, sebulan sebelum Mbah Dahlan wafat. PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) yang inisiatornya KH Suja,murid Mbah Dahlan, resmi di dirikan. PKO memayungi 3 ide besar untuk kemanfaatan masyarakat. Rumah Sakit,Rumah miskin dan Panti Asuhan. Hal tersebut perwujudan Al Maun, surat yang diajarkan Mbah Dahlan selama 3 bulan. Hingga murid-muridnya paham hingga sanggup mengamalkannya . Saat ini PKO berkembang menjadi PKU ,Pembina kesehatan umat. rumah sakitnya tersebar seantero Indonesia. Dan tak satupun klaim tentang kementrian kesehatan pun kementrian sosial dari Muhammadiyah.
Tahun 1940- an, Muhammadiyah begitu banyak menyumbangkan kader - kader terbaiknya dalam wilayah politik dan perjuangan kemerdekaan. Ki Bagus Hadikusumo, ketua umum Muhammadiyah ,yang juga adik kyai Suja misalnya.beliau bersama Mr Kasman Singodimedjo adalah tokoh sentral dibalik piagam Jakarta. Panglima besar jenderal Soedirman adalah kader otentik Muhammadiyah. Pun sang proklamator,Bung Karno. Beliau pernah menjadi pengurus majelis dikdasmen Muhammadiyah Bengkulu . Sekali lagi tak ada sedikitpun klaim Muhammadiyah menyeruak.
Kementrian Agama pun inisiatornya dari Muhammadiyah. Bermulai dari usulan anggota KNIP dari perwakilan karisedenan Banyumas. KH Abu Dardiri . KH Muhammad Saleh Suaidy, dan Muhammad Sukoso Wirjosaputro.KH Abu Dardiri sendiri adalah tokoh Muhammadiyah. Dan ketiganya kader partai Masyumi. usulan diterima. Kemenag dibentuk dan menteri agama pertama kali adalah tokoh Muhammadiyah. Haji Mohammad Rasjidi. Apakah ada klaim dari Muhammadiyah? Tak secuilpun. Apalagi mengklaim kemenag hadiah untuk Muhammadiyah.
Era tahun 50- an, tepatnya tahun 1957 tokoh Muhammadiyah yang bernama Djuanda menerbitkan deklarasi Djuanda. Deklarasi ini menyatakan bahwa laut Indonesia, termasuk laut sekitar, di antara, dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Begitu banyak tokoh Muhammadiyah melahirkan gagasan ,kerja dan pengabdian untuk bangsa dan negara sebut saja nama Buya Hamka, AR Fachruddin, Amien Rais dan sebagainya. Mereka paham betul pesan Mbah Dahlan "Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah“ berlaku secara universal. "dhawuh " Mbah Dahlan tersebut menjadi etika dasar bagi para aktivis Muhammadiyah agar tidak memanfaatkan aset-aset Muhammadiyah untuk kepentingan pribadi. Pun bila ditarik ke wilayah kebangsaan . tidak memanfaatkan aset-aset bangsa dan negara untuk kepentingan pribadi.
Sefrekeunsi dengan Mbah Dahlan,Presiden AS ,JFK pernah berkata "Jangan tanyakan apa yang telah Negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang telah kau berikan pada Bangsamu"
Era dirupsi ini saatnya kolaborasi bukan kompetisi. Berangkulan bukan sikut - sikutan. Karena negara untuk semua bukan milik satu individu,golongan atau berdasar klaim semata.
Tabik.
Komentar
Posting Komentar